Seorang petugas medis, yang meminta tidak disebutkan namanya karena pembatasan berbicara kepada media, mengatakan jumlah korban tewas terakhir sejak dimulainya protes mencapai 35 jiwa.
Dewan Peradilan Tertinggi Irak mengatakan hampir 20 persen pernikahan di negara itu berakhir dengan perceraian.